Cakap Finansial Melalui Edukasi Literasi Finansial di Hari Kunjung Perpustakaan 2022 di Perpusda Bali

Photo of author
Written By Mega Humas FLP

“Sosialisasi Literasi Finansial untuk Generasi Muda” menjadi tema talkshow dalam rangka peringatan Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada hari Rabu, 14 September 2022.
Seperti yang kita ketahui bahwasannya tanggal 14 September ditetapkan sebagai Hari Kunjung Perpustakaan pada 1995 oleh Pemerintah Orde Baru. Kemudian dikukuhkanlah sebagai Hari Gemar Membaca oleh Presiden Soeharto.

Momentum yang kemudian dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk menggaungkan literasi khususnya edukasi Literasi Finansial kemudian menjadi bahasan utama.

Bertempat di Layanan Perpustakaan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Bali, Jl. Tukad Batanghari XIV No. 2 Panjer, Denpasar Selatan Biro Organisasi Setda Provinsi Bali bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menggelar talkshow dengan bahasan seputar Literasi Finansial untuk generasi muda.

Dihadiri oleh Rektor Universitas, Kepala Sekolah, Siswa SMP, SMK/SMK, Ikatan Pustakawan, kami dari Forum Lingkar Pena Bali, Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Provinsi Bali, Komunitas Lainnya, Staff pada Sub. Bagian Perpustakaan Biro Organisasi Setda Provinsi Bali.

Dalam hal ini pemerintah hendak melakukan langkah penguatan Literasi Finansial dengan menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidangnya yaitu dari Bank Indonesia, OJK, dan BPD Bali.

Narasumber Dalam Talkshow Literasi Finansial


Kehadiran Narasumber yang ahli di bidangnya menambah antusiasme juga keakuratan data yang disampaikan masing-masing pemateri lewat presentasinya. Berikut empat nama narasumber yang tampil:
Dinantiar Anditra, Analis Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI
Gerhad Revilino, Kepala Seksi PUR Kantor Perwakilan BI
I Made Maswinartha, Kepala Subbagian Pengawasan IKNB Jasa Keuangan 2 OJK
Gusti Ayu Diah Chandra Kemala, Kepala Bidang Dana & Jasa Bank BPD Bali Kantor Cabang Renon

Digitalisasi Keuangan oleh Bank Indonesia

Pembayaran melalui e-money berbasis digital mungkin bukan hal baru di kalangan kaum Gen Z, namun nyatanya cara ini belum dipakai oleh seluruh aspek bangsa. Alasannya karena belum terbiasa, belum paham, atau mungkin masih terselip rasa khawatir dalam penerapannya.

Dalam kesempatan ini, Dinantiar Anditra, Analis Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI menjabarkan tentang QRis yang diluncurkan BI. QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayawan kode QR di Indonesia yang diluncurkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sitem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Dengan memegang prinsip CeMuMuAh (cepat, mudah, murah, aman, dan handal) diterapkan oleh QRIS untuk meyakinkan hati penggunanya agar tak perlu lagi was-was.

Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah

Gerhad Revilino, Kepala Seksi PUR Kantor Perwakilan BI, membuka sesinya dengan bertanya, “Siapa sosok yang ada di uang kertas pecahan Rp 20.000 tahun emisi 1998?”
Ki Hajar Dewantara, jawabnya. Mengapa sosok beliau ada di sana? Ternyata tak lain sebagai lambang dan sekaligus pengingat bahwa mata uang kita dekat dengan dunia pendidikan.


Selain tokoh pendidikan, mata uang Rupiah edisi 2022 juga menampilkan ragam pahlawan bangsa seperti Ir. Soekarno & Mohammad Hatta pada lembaran Rp 100.000, H. Djuanda Kertawidjaja di uang Rp 50.000, Dr. G.S.S.J. Ratulangi tampil pada uang Rp 20.000, Frans Kaisiepo di lembaran Rp 10.000, Dr. K.K. Idham Chalid tampak pada Rp 5.000, Mohammad Hoesni Thamrin pada uang Rp 2.000, dan Tjut Meutia pada uang Rp 1.000.

3 Cinta, Kebanggan, dan Paham Rupiah

  • Tiga Cinta Rupiah dibuktikan dengan cara: Mengenali, Merawat, dan Menjaga Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI.
  • Tiga Kebanggaan bermata uang Rupiah dalam hal Simbol Kedaulatan, Pembayaran yang SAH, Pemersatu Bangsa.
  • Tiga Pemahaman Rupiah yaitu terletak pada fungsinya dalam Bertransaksi, Berbelanja, dan Berhemat.

Aman Berinvestasi

I Made Maswinartha, Kepala Subbagian Pengawasan IKNB Jasa Keuangan 2 OJK, dalam kesempatannya beliau memberikan tips cerdas berinvestasi. Baginya penting untuk menekankan hal ini agar mindset para investor tidak hanya mengejar untuk besar dalam waktu singkat.

  1. Manfaat
  2. Legal & Logis
  3. Syarat & Ketentuan
  4. Kinerja & Reputasi
  5. Risiko
    Kelima poin di atas perlu dilihat dan dipertimbangkan dengan baik sebelum menginvestasikan dana.

IQ + FQ

Gusti Ayu Diah Chandra Kemala, Kepala Bidang Dana & Jasa Bank BPD Bali Kantor Cabang Renon, menekankan pentingnya Financial Quotient (FQ) jadi hal penting setelah Intelligence Quotient (IQ).

Financial Quotient (FQ) atau kecerdasan finansial adalah pengembangan dan pengukuran kemampuan sumber daya manusia dalam meberdayakan uang sebagai sarana untuk mencapai tujuan mulia dalam kehidupannya.

Diah menekankan bahwa hal tersebut erat kaitannya dengan proses manajemen dan pengalokasian keuangan yang dimiliki seseorang. Bagaimana jadinya bila seseorang begitu pandai memperoleh uang, namun tidak cakap dalam pengalokasian.

Untuk itulah acara ini hadir. Pesan kuat ingin digaungkan Pemerintah Pusat dan Provinsi Bali agar warganya cakap dalam hal literasi finansial.

Berwawasan luas dan terbuka terhadap perubahan jadi kunci penting majunya peradaban bangsa suatu bangsa. Cinta Indonesia, Cinta Rupiah.

Leave a Comment