Dalam rangka menyemarakkan Bulan Bahasa Tahun 2023, Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Bali adakan lokakarya/workshop penulisan kreatif pada Ahad (29/10/2023). Kegiatan tertuang dalam NgoFi (Ngobrol bareng FLP Bali) bertajuk “Bukan Tulisan Picisan”. Bertempat di Buahati School of Character Denpasar, puluhan peserta memenuhi ruangan yang disediakan.
Peserta yang hadir merupakan delegasi dari 6 sekolah di Kota Denpasar yaitu SMA Muhammadiyah 1 Denpasar, SMA Al-Banna, MA Al-Ma’ruf, MA Al-Muhajirin, MA Hidayatullah, dan SMP Muhammadiyah 1 Kota Denpasar. Selain delegasi dari sekolah, hadir juga peserta dari umum yang tertarik untuk mengikuti workshop.
Lokakarya dipandu oleh Dwi Rahayu, S.Pd, seorang penulis buku fiksi kumpulan cerpen “Tumbal Perawan Gunung Kemukus” dan beberapa antologi lainnya. Kumpulan cerpen ini merupakan hasil karya Ayu, sapaan akrab Dwi Rahayu, yang sebagian besar telah dimuat di harian Denpasar Post.

Ihda Fitriana, ketua panitia menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan dengan baik meskipun tak luput dari kekurangan.
“Alhamdulillah, kegiatan bisa terlaksana dengan baik dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kekurangan yang ada menjadi bekal untuk perbaikan kegiatan selanjutnya,” ujar Ihda.
Senada dengan Ihda, Arina Mabruroh, ketua FLP Wilayah Bali, juga mengaku senang dengan antusiasme dari pelajar dan masyarakat umum di Kota Denpasar terhadap kegiatan literasi yang diadakan oleh FLP Bali.
“Inilah wajah-wajah calon penerus kegiatan literasi di Bali! senang sekali bisa berjumpa dengan Teman-teman semua yang masih memiliki energi penuh untuk menggerakkan literasi,” kata Arina.
“Seperti kata Commandante Marcos, ‘Kata adalah senjata’, maka mari kita gunakan senjata yang kita punya ini untuk hal yang bermanfaat, bukan untuk menulis hal yang sia-sia, bukan tulisan picisan. Semangat untuk Berbakti, Berkarya, Berarti. Salam literasi!” lanjut Arina dalam sambutannya dengan penuh semangat.

Ayu membawakan materi dengan asyik dan interaktif sehingga peserta tak tampak bosan mengikuti kegiatan sampai akhir. Tak hanya itu, pembawa acara juga pandai membuat suasana semakin meriah dengan ice breaking, kuis dan doorprize untuk peserta.
Peserta juga menerima tantangan untuk menulis dalam waktu singkat. Sebagian tulisan yang beruntung diulas oleh narasumber dan mendapatkan apresiasi dari FLP Bali.
Kegiatan tersebut semakin bermakna dengan pembacaan puisi ‘Negeri di Ujung Peluru’ karya Dwi Rahayu. Puisi dibacakan oleh Tri Darwanto yang mampu membuat peserta terpukau.
“Puisi ini bercerita tentang semangat para mujahid Palestina untuk kemerdekaan negerinya tercinta. Semoga dapat menambah semangat dan dukungan kita kepada rakyat Palestina. Merdeka Palestina! Allahu Akbar!” tutur Ayu dengan semangat membara.
Inilah sebagian kecil wujud dukungan FLP khususnya FLP Bali terhadap palestina. Ketika tak mampu melakukan hal lain, setidaknya kita punya kata sebagai senjata untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan.
Sampai jumpa kembali dalam kegiatan FLP Bali selanjutnya.
Salam literasi!

ArMa/04/11/2023